DWP Ajak Lestarikan Budaya
CURUP, BE - Sudah mulai tergerusnya budaya nasional dalam perkembangan zaman saat ini menjadi perhatian khusus Dharma Wanita Persatuan Kabupaten Rejang Lebong. Dalam memperhatikan dan mempertahankan budaya tersebut. Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kabupaten Rejang Lebong menggelar lomba kebaya Kartini. Kegiatan Lomba Kebaya Kartini yang dilakukan DWP Rejang Lebong tersebut dalam rangka memeriahkan HUT DWP ke-17. Kegiatan lomba dilaksanakan kemarin di Balai Agung Kota Curup yang terletak di Lapangan Setia Negara. \"Dalam Memperingati HUT Dharma Wanita Ke-17 ini kita ingin mempertahankan dan melestarikan budaya bangsa khususnya dari segi pakaian melalui Lomba Kebaya Kartini,\" ungkap ketua panitia Erfi Nahdi. Selain menggelar lomba kebaya Kartini, DWP Rejang Lebong juga menggelar Lomba membuat kudapan dari non beras. Bahan dasar yang digunakan yaitu dari ubi, jagung dan pisang. Jumlah peserta kegiatan tersebut masing masing sebanyak 53 peserta. \"Peserta dalam kegiatan kali ini berasal dari seluruh dinas instansi badan dan kantor yang ada di Kabupaten Rejang Lebong,\" tambahnya. Sementara itu mewakili Ketua TP PKK Rejang Lebong Hj Susilawati SPd MM, Wakil Ketua I PKK Rejang Lebong, Ibu Erna Syafewi, SPd dalam sambutannya berharap dengan adanya kegiatan lomba Kebaya Kartini diharapkan Dapat melestarikan budaya. Terlabih lagi menurut istri Wakil bupati tersebut saat ini kebaya sudah jarang dipakai dalam kehidupan seharihari. \"Oleh karena itu mulai sekarang mari kita kembali membudayakan budaya kita khususnya dari segi pakaian ini,\" harap Ibu Erna Syafewi. Sementara itu terkait dengan lomba membuat kudapan dari bahan non beras. Ibu Erna Syafewi juga berharap agar ibu-ibu DWP bisa lebih kreatif agar lebih kreatif dalam mengolah jenis bahan makanan. Sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan kesejahteraan keluarga. Ia juga menyampaikan keterampilan membuat kudapan saat ini sangat diperlukan. Mengingat saat ini banyak jajanan di pasar yang sudah tidak sehat lagi. Jajanan yang tidak sehat tersebut dikarenakan bahannya yang tidka baik, cara memasaknya yang tidak pas serta cara menyimpannya yang salah. \"Selain itu saat ini sudah banyak jajanan yang mengandung zat-zat berbahaya, salah satunya zat bewarna,\" jelas Ibu Erna Syafewi. (251)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: